Senin, 04 Juli 2011

Daun Salam, Ahli Atasi Kolesterol .....

Diposting oleh Achmad Syafiudin ,



     Daun Salam atau nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.  Bumbu beragam masakan ini bukan  hanya meninggalkan aroma harum, tetapi  juga berkhasiat antikolesterol. Periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Anugrah  Riansari dan Suhardjono, menguji praklinis daun salam Syzygium  polyanthum yang melibatkan 28 tikus wistar jantan.  Peneliti itu membagi tikus dalam  4 grup masing-masing 7 ekor. Riansari memberikan pakan tinggi lemak  kepada satwa pengerat selama 15 hari berturut-turut sehingga kadar  kolesterol pun meningkat.
     Sepekan setelah pemberian pakan tinggi lemak,  kadar  kolesterol total semua kelompok hampir sama, rata-rata 105,98 mg/dL, di atas ambang normal.  Kenaikan kolesterol total terjadi pada semua grup, berkisar 35,29  - 36,77 mg/dL. Mereka  memberikan ekstrak  daun  salam kepada 3 grup berdosis masing-masing 0,18 gram,  0,36 gram, dan  0,72 gram per kg bobot tubuh.  Hasilnya  adalah kadar  kolesterol total satwa itu turun, 43,48  mg/dL pada kelompok  yang mengonsumsi 0,72 gram.  Menurut Riansari, “Semakin  besar dosis  yang digunakan, semakin besar penurunan kolesterol total.” Hal ini di karenakan dau salam mengandung beragam senyawa aktif flavonoid, tanin, dan  saponin.
     Flavonoid adalah kandungan yang ditemukan pada sayur, buah dan beberapa minuman, yang mempunyai beragam keuntungan biokimia dan pengaruh antioksidan. Jumlah nya biasanya lebih besar dari pada Vitamin C dan E pada makanan. Kegiatan antioksidan flavonoid tergantung dari struktur molekulnya dan karakteristik molekulnya dan flavonoid banyak ditemukan pada buah dan dan minuman yang berpotensi melakukan kegiatan antioksidan, contohnya teh, anggur merah, dankedelai. Flavonoid termasuk senyawa polifenol yang telah banyak ditemukan dialam. Bedasarkan struktur kimianya flavonoid terdiri dari flavonos, flavones, flavonones, isoflavones, catechin, antocianidines dan chalcones. Lebih dari 4000 flavonoid telah diidentifikasi dan paling banyak terdapat pada buah, sayuran dan minuman (teh, kopi, soft drink). Akhir-akhir ini flavonoid banyak dikembangkan karena potensi keuntungannya untuk kesehatan tubuh sangat banyak sekali, diantaranya mempunyai antiviral, antialergi, antitumor dan kegiatan antioksidan lainnya. Jumlah dari flavonoid untuk berperan sebagai antioksidan tergantung dari struktur molekulnya. Letak dari golongan hidroksil dan bagian-bagian lain pada struktur kimia penting untuk kegiatan antioksidan dan kegiatan radikal bebas. Salah satu  kandungan flavonoid yang terdapat pada daun salam adalah quercetin, antioksidan kuat sekaligus mampu mencegah oksidasi LDL (low density  lipoprotein  atau lipoprotein  berdensitas rendah). LDL alias  kolesterol jahat mudah melekat pada pembuluh darah, menyebabkan penumpukan lemak,  dan  menyumbat pembuluh darah.
     Tanin adalah zat pahit Polifenol tanaman yang baik dan cepat mengikat dan mengecilkan protein. Tanin berfungsi sebagai antioksidan, astringen, dan  hipokolesterolemi. Tanin bereaksi dengan protein mukosa dan  sel epitel usus sehingga menghambat penyerapan lemak. Singkat kata  tanin menekan penyerapan lemak  tubuh. Adapun  saponin berfungsi mengikat kolesterol dengan asam empedu sehingga menurunkan kadar kolesterol. Daun  tanaman anggota famili Myrtaceae itu mengandung vitamin C, B3, A, dan  vitamin E, serta serat. Vitamin C membantu reaksi  hidroksilasi  dalam  pembentukan asam empedu. Akibat reaksi  itu meningkatkan ekskresi (pengeluaran) kolesterol. Sementara vitamin B3 (niasin) menurunkan produksi  VLDL (very low density  lipoprotein).  Pantas bila kadar  LDL pun turun. Serat dalam  daun  kerabat cengkih  itu menghambat absorbsi (penyerapan) kolesterol di usus sehingga menurunkan kadar  kolesterol. Beragam senyawa aktif itu bahu-membahu menurunkan kolesterol dengan mekanisme kerja masing-masing. zat aktif dalam  daun  salam merangsang sekresi cairan  empedu sehingga kolesterol akan  keluar  bersama cairan  empedu menuju  usus. Selain itu zat aktif itu pun merangsang sirkulasi darah sehingga mengurangi terjadinya pengendapan lemak  di pembuluh darah. Karena sangat efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dan asam urat, maka Daun Salam bisa dijadikan salah satu obat alternatif yang bisa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, asam urat dan gula darah sehingga mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti Jantung koroner dan Diabetes….
     Daun Salam bisa dikonsumsi secara mandiri (tanpa campuran Herbal lainnya) atau bisa di konsumsi secara majemuk (dengan dicampur Herbal lainnya). Tapi mungkin akan lebih bagus jika ditambahkan herbal lain yang bermanfaat pula seperti rimpang  kunyit (Curcuma domestica), kencur  (Kaempferia pandurata), dan  Jahe  (Zingiber officinale) masing-masing 5 cm.  Pasien merebus ramuan itu plus 7 daun  salam dalam  4 gelas air hingga  mendidih  dan tersisa 3 gelas air. Dosis konsumsi satu  gelas tiga kali sehari. Belum ada efek samping dari mengkonsumsi Daun salam ini selama tepat dosis… jika kurang, maka efeknya tidak begitu terasa, tapi jika berlebihan, maka akan menjadi racun, bisa saja kadar gula darah drop. Selain daun salam Seledri dan bawang putih juga bisa digunakan untuk meurunkan kadar kolesterol dalam darah….
     Nah, mungkin cukup sekian tulisanku kali ini, semoga bermanfaat….. 

Back Top

0 komentar:

Posting Komentar